Platinum End Tentang Apa
Hideya Takahashi dan Kazuchika Kise mengadaptasi anime Platinum End dengan cemerlang
Hideya Takahashi dan Kazuchika Kise berbagi tugas sebagai sutradara dari anime Platinum End. Mengingat anime ini sudah menyuguhkan cerita yang luar biasa dari awal hingga akhir, kerja keras dua sutradara dan seluruh staf yang terlibat pun patut diapresiasi. Berkat arahan dari Takahashi dan Kise, alur cerita dalam manga telah disampaikan dengan baik lengkap dengan animasi serta musik yang pas.
Pengalaman Hideya Takahashi dan Kazuchika Kise dalam menyutradarai anime pun tak sebatas pada Platinum End saja, lho. Hideya Takahashi juga menyutradarai anime Anonymous Noise, Fantasista Stella, dan JoJo's Bizarre Adventure: Golden Wind. Sementara itu, Kazuchika Kise memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam menggarap Key Animation anime, seperti di anime City Hunter, Ghost in the Shell, Tales from Earthsea, Evangelion: 1.0 You Are (Not) Alone, hingga Sengoku Basara - Samurai Kings: The Last Party.
Platinum End telah digarap dengan sangat apik oleh studio beserta staf yang terlibat. Jika ditanya apakah karya Takeshi Ohbata dan Tsugumi Ohba ini sudah sesuai dengan ekspektasi penonton, penulis rasa sudah banyak penggemar yang puas meskipun beberapa juga tak terlalu menikmati serial ini. Platinum End memiliki keunikannya tersendiri dan telah tamat dengan akhir yang cukup pas. Untuk serial anime ini, penulis memberikan skor 4/5 karena telah dieksekusi dengan baik dari segi alur cerita, desain, musik, hingga penyutradaraan. Apakah kamu sudah menonton Platinum End? Jangan lupa berikan pendapatmu tentang anime ini di kolom komentar, ya!
https://www.youtube.com/embed/50yyXmsXC-Y
Baca Juga: [REVIEW] Ranking of Kings—Kisah Pangeran Difabel yang Diremehkan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Karakter utama yang pasif, tetapi harus bertahan dari proses pemilihan dewa
Mirai Kakehashi menjalani kehidupannya dengan siksaan dan hinaan dari keluarga pamannya. Ia pun kehilangan kebahagiaan yang ia dambakan segera setelah orang tuanya meninggal. Beruntungnya, Nasse memberikan harapan baginya untuk mengikuti proses pemilihan dewa dan mendapatkan kebahagiaan.
Di sisi lain, Mirai memiliki sifat yang cukup pasif selama anime ini berlangsung. Ia memiliki keraguan untuk membunuh dan masih bimbang dalam mengambil keputusan meskipun taruhannya adalah nyawanya dan nyawa orang lain.
Beruntungnya, karakter Mirai juga menunjukkan perkembangan seiring berjalannya cerita. Setelah pertemuannya kembali dengan Saki Hanakago yang pernah ia sukai dan kebetulan menjadi kandidat dewa juga, Mirai bertekad untuk melindunginya. Mereka juga berhadapan dengan ancaman seorang kandidat dewa bernama Metropoliman yang tak ragu untuk membunuh para kandidat dewa lainnya demi mewujudkan keinginannya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Baca Juga: [REVIEW] Jujutsu Kaisen 0—Ketika Cinta Berubah Menjadi Kutukan
Lagu opening dan ending dinyanyikan oleh BAND-MAID, Yuu Miyashita, dan Kuhaku Gokko
https://www.youtube.com/embed/apgMyxIcy0Q
Bisa dibilang, BAND-MAID menyuguhkan lagu opening yang asyik untuk anime ini. Dengan lagu berjudul "Sense", lagu ini dibuka dengan intro layaknya orkestra kemudian disambung dengan musik rock yang ear-catching. Seolah belum cukup, lagu ending pertama berjudul "Kōfuku-Ron" dari Yuu Miyashita juga ditampilkan dengan beat yang bersemangat meskipun biasanya lagu penutup anime dibuat dengan nada yang kalem. Sementara itu, lagu ending kedua dari anime ini dinyanyikan oleh Kuhaku Gokko dengan "Last Straw". Beda dengan dua lagu lainnya, lagu ini terasa lebih menenangkan.
Selain lagu pembuka dan penutup yang turut memberikan warna tersendiri bagi anime ini, sound effect yang dihadirkan dalam anime ini juga dibuat sangat apik dan mendukung suasana cerita. Gak heran, nih, pertarungan dalam anime ini jadi tambah menegangkan berkat musik yang pas untuk mengiringi.
Japanese manga series
Platinum End (Japanese: プラチナエンド, Hepburn: Purachina Endo) is a Japanese manga series written by Tsugumi Ohba and illustrated by Takeshi Obata. It was serialized in Shueisha's Jump Square monthly magazine from November 2015 to January 2021, with its chapters collected in 14 tankōbon volumes. The series follows Mirai Kakehashi, a student who attempts suicide but is rescued by his guardian angel, Nasse, who not only has vowed to protect him, but bestows him special powers as he is also one of 13 candidates chosen by different angels to take the role of God, who is to retire in 999 days. Platinum End is licensed by Viz Media in North America. A 24-episode anime television series adaptation by Signal.MD aired from October 2021 to March 2022.
Mirai Kakehashi is a young orphaned high school student who lives with his abusive aunt and uncle after the death of his parents and brother. One day, Mirai decides he cannot take it anymore and attempts to commit suicide, but is saved by a Guardian Angel called Nasse, who also gives Mirai special powers. Upon learning from Nasse that his aunt and uncle were responsible for the deaths of his father and mother due to their jealousy and hatred toward to them, Mirai uses the powers that she bestowed to him in order to enact justice upon them. This is only the beginning of Mirai’s story, however, as Nasse soon after informs him that God will retire in 999 days and thirteen candidates to replace him were selected, one of which is Mirai. To make matters worse, not only is Mirai forced to take part in the contest to decide the next God, but some of the other candidates will do anything to win, including killing all of the other candidates as soon as possible. To combat these ruthless killers, Mirai forms an alliance with several candidates who share his goal: to win the contest without killing any other competitors.
Following Death Note (2003–2006) and Bakuman (2008–2012), Platinum End is the third collaboration between author Tsugumi Ohba and illustrator Takeshi Obata. Koji Yoshida, the duo's editor for the entirety of Death Note, said he had told the two that he would like for the three of them to work together again.[20] According to him, Ohba had the vague idea for Platinum End towards the end of Bakuman; one of the ideas for the many manga featured in the story was about angels, and words such as "wings" and "arrows" were thrown around at the time.[20] After many discussions, Yoshida said things for the new series started to come together when they decided to incorporate geometric motifs. Because angels are essentially the opposite of shinigami, if Obata drew them in a traditional Gothic style, they would be too similar to Death Note.[20] As such, although it is set in the present day, Yoshida wanted to incorporate geometric or futuristic imagery in Platinum End. He also said that, if the theme of Death Note was "evil" or "death", the theme for the new series is "happiness".[20]
Unlike their previous works which were weekly serials, Platinum End is Ohba and Obata's first manga published with a monthly schedule. Yoshida said, with more than twice the amount of pages per chapter, the process is completely different in his opinion.[20] Whereas with Death Note he was thinking first and foremost about the lead-in to the next week's chapter, for Platinum End the editor said he can focus more on a single chapter's story. But at the same time, he acknowledged that the longer interval between chapters requires they make them more compelling for readers to want to see what happens next.[20]
Written by Tsugumi Ohba and illustrated by Takeshi Obata, Platinum End was serialized in Shueisha's monthly shōnen manga magazine Jump Square from November 4, 2015, to January 4, 2021.[21][22][23] The series' 58 individual chapters were collected into fourteen tankōbon volumes, released from February 4, 2016, to February 4, 2021.[24][25]
On October 5, 2015, Viz Media announced that they had licensed Platinum End for an English release in North America.[26][21] In March 2016, Viz confirmed that they would start releasing print editions of Platinum End, with the first volume released in October 2016.[27] The manga is licensed by Kazé in France.[28]
On December 2, 2020, Pony Canyon registered the "Anime-PlatinumEnd.com" domain name,[55] and on December 19, 2020, at the Jump Festa '21 online event, it was announced that the series would receive an anime television series adaptation by Signal.MD. Hideya Takahashi directed the "first series", while Kazuchika Kise is directing the "second series",[56] with series composition by Shin'ichi Inozume, and character designs by Kōji Ōdate. Masahiro Tokuda is composing the series' music.[57] The series ran for 24 episodes,[56] and aired on TBS, BS11, and other channels from October 8, 2021, to March 25, 2022.[18][c] Band-Maid performed the opening theme "Sense", while Yuu Miyashita performed the first ending theme "Kōfuku-Ron" (Theory of Surrender).[59] Kuhaku Gokko performed the second ending theme "Last Straw".[60] Both Crunchyroll and Funimation streamed the series outside of Asia.[61][62] Medialink licensed the series in South and Southeast Asia.[63] Disney+ Hotstar started streaming the anime weekly in select Southeast Asian regions from January 5, 2022.[64] On October 28, 2021, Crunchyroll announced the series would receive an English dub, which premiered on November 18 of the same year.[5]
The series was released in Japan on DVD and Blu-ray across four volumes, each containing six episodes. The first volume was released on January 19, 2022; and each volume was released bi-monthly until July 20 of the same year.[65] In North America, Crunchyroll released the first 12 episodes of the series on Blu-Ray on January 10, 2023,[66] followed by a second Blu-ray release on June 6 of the same year,[67] that contained the second half of the series. Crunchyroll also released the series in 2 parts in the United Kingdom[68][67] and Australia.[69][70]
The first volume of Platinum End debuted at number two on Oricon's weekly list of the best-selling manga, with 105,213 copies sold.[71] In December 2020, the manga had 4.5 million copies in circulation.[72] When reviewing the opening chapter, Ian Wolf of Anime UK News compared Platinum End to Ohba and Obata's earlier series Death Note, saying: "the central character is a teenage boy fed up with life, who is guided by a supernatural force and given great power. Both leads seemingly find themselves on the path to becoming a deity. However, while Light Yagami uses his powers for diabolic ends, killing anyone he suspects of doing anything wrong while being observed by a shinigami, Mirai Kakehashi is guided by an apparently more benevolent force."[73] He also called the series an example of a death game.[74] Writing for The Fandom Post, Jarius Taylor gave Platinum End a B+ rating and compared it to Future Diary writing: "while I don't have too much doubt it'll be stronger overall, the overt edginess here isn't something I was quite expecting from Ohba. Still, it's a pretty interesting read from beginning to end, and there's a lot of potential in terms of both thriller aspects and the overall theme. Hopefully, it'll be able to differentiate itself from Future Diary more going forward, but for now the idea of Ohba and Obata taking a crack at their own version of it seems pretty good to me".[75]
Nick Creamer of Anime News Network also compared the manga to Death Note and described the series as a battle royale that mixes "rule-based thriller shenanigans and misanthropic theology". He praised Obata's art for combining "wondrously complex" background details and almost off-puttingly precise character designs "to arrive at something as cold as it is striking". Although he also praised Ohba for his pacing of action and twists and for constructing conflicts that truly make the characters seem smart and worth following, Creamer called his character and thematic writing "abysmal", as he found most of the characters to be either one-note villains or sycophants.[76]
Platinum End Key visual Platinum End (プラチナエンド, Purachina Endo?) is a Japanese anime television series based on the manga of the same name by Tsugumi Ohba and Takeshi Obata. Produced by Signal MD, the series premiered on October 8, 2021. An English dub was released on November 18.
After the death of his parents, a young Mirai Kakehashi is left in the care of his abusive relatives. Since then, he has become gloomy and depressed, leading him to attempt suicide on the evening of his middle school graduation. Mirai, however, is saved by a pure white girl named Nasse who introduces herself as a guardian angel wishing to give him happiness—by granting him supernatural powers and a chance to become the new God.
In order to earn the position, he must defeat 12 other "God Candidates" within 999 days. Soon, Mirai begins a struggle to survive as a terrifying battle royale erupts between himself and the candidates looking to obtain the most power in the world.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Platinum End (Jepang: プラチナエンド, Hepburn: Purachina Endo) adalah seri manga Jepang yang ditulis oleh Tsugumi Ohba dan diilustrasikan oleh Takeshi Obata. Diserialkan di majalah bulanan Shueisha Jump Square dari November 2015 hingga Januari 2021. Serial ini mengikuti Mirai Kakehashi, seorang siswa yang mencoba bunuh diri tetapi diselamatkan oleh malaikat pelindung miliknya. Dilain sisi, Nasse yang tidak hanya bersumpah untuk melindunginya, tetapi juga memberinya kekuatan khusus karena dia juga salah satu dari 13 kandidat yang dipilih oleh malaikat yang berbeda untuk mengambil peran Tuhan, yang akan pensiun dalam 999 hari. Platinum End dilisensikan oleh Viz Media di Amerika Utara. Sebuah adaptasi serial televisi anime oleh Signal.MD ditayangkan perdana pada Oktober 2021.
Liputan6.com, Tokyo Pengarang manga Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata yang menggarap Death Note dan Bakuman, baru saja memberikan bocoran desain berwarna untuk manga Platinum End yang merupakan karya terbaru mereka.
Dilansir dari Anime News Network, Senin (28/9/2015), Ohba dan Obata juga memberikan beberapa rincian cerita manga. Tema utamanya berkutat tentang cerita 'seorang manusia dan sesosok malaikat', yang akan berpusat pada Mirai Kakehashi, seorang anak laki-laki yang 'tidak mencari harapan untuk hidup'.
Manga ini secara resmi meluncur di majalah Jump SQ terbitan Shueisha edisi Desember yang terbit 4 November 2015. Bagaimanapun, edisi ke-45 Weekly Shonen Jump akan meninjau delapan halaman pertama cerita pada 5 Oktober 2015.
Ohba dan Obata sendiri tengah menerbitkan pertengahan bagian kedua dari dua bab prekuel manga Bakuman yang bisa dibaca melalui edisi ke-44 majalah Weekly Shonen Jump pada Senin.
Kedua pengarang menerbitkan manga Bakuman di majalah Weekly Shonen Jump terbitan Shueisha sejak 2008 hingga 2012. Shueisha menerbitkan lebih dari 15 juta kopi manga yang telah memiliki 20 volume.
Sementara itu, manga Death Note yang berjenis supernatural suspense diterbitkan sejak 2003 hingga 2006, dan telah dicetak sebanyak 30 juta kopi di seluruh dunia. Tiga buah film dan satu musim anime sempat digarap.
Bisa jadi, Platinum End bakal mengisi waktu Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata, di saat film Bakuman tengah dalam masa promosi dan versi baru film Death Note tengah dikembangkan. (Rul/Fei)
Platinum End tampaknya menjadi anime yang cukup diantisipasi oleh para penggemar anime pada Oktober 2021 lalu. Bukannya tanpa alasan, anime ini diadaptasi dari manga berjudul serupa yang dibuat oleh Takeshi Obata dan Tsugumi Ohba. Sekadar informasi, duo mangaka ini juga dikenal karena menciptakan Death Note yang begitu populer di kalangan penggemar manga dan anime.
Hampir mirip dengan konsep Death Note, Platinum End juga punya alur cerita saat manusia dapat memegang kendali atas kekuatan yang diberikan oleh dewa. Bedanya, jika di anime Death Note manusia diberikan kekuatan berupa buku kematian oleh Shinigami, pada anime Platinum End, manusia terpilih akan mendapatkan kekuatan sayap dan panah dari malaikat. Penasaran dengan anime ini? Yuk, kita simak review Platinum End di bawah!
Animasi menarik oleh Studio Signal.MD
Anime Platinum End digarap dengan sangat baik oleh Studio Signal.MD. Animasi yang dihadirkan dibuat dengan mulus meskipun kadang efek CGI digunakan untuk adegan yang rumit. Desain karakter dalam anime ini juga dibuat cukup apik dengan ekspresi wajah yang lebih variatif dari anime kebanyakan.
Studio Signal.MD tak hanya piawai dalam menggarap anime Platinum End, lho. Sebelumnya, studio yang telah berdiri sejak 2014 ini juga menggarap beberapa anime, seperti Mars Red, Birthday Wonderland, Colorful Ninja Iromaki, Word Bubble Up Like Soda Pop, hingga Napping Princess.
Para kandidat dewa mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup
Anime Platinum End berfokus pada seorang anak laki-laki bernama Mirai Kakehashi yang kehilangan semangat hidupnya. Setelah keluarganya meninggal, Mirai dirawat oleh keluarga pamannya. Kendati masih keluarga sendiri, paman dan bibinya selalu menghina dan menyiksanya. Hal ini membuatnya muak dan memutuskan untuk bunuh diri.
Di luar dugaan, Mirai diselamatkan oleh Nasse, seorang malaikat yang memiliki misi untuk memilih kandidat dewa. Nasse pun menawarkan Mirai untuk menjadi kandidat dewa. Dengan memberikannya panah merah untuk mempengaruhi perasaan manusia, panah putih untuk mengakhiri kehidupan manusia, dan sayap untuk terbang, Nasse menjanjikan kebahagiaan untuk Mirai.
Berkat adanya Nasse, Mirai mengetahui bahwa dalang di balik terbunuhnya keluarganya tak lain adalah ulah dari paman dan bibinya. Meski awalnya ragu-ragu, Mirai pun menggunakan panahnya untuk memaksa sang bibi bunuh diri.
Setelah sumber penderitaannya lenyap, Mirai dihadapkan dengan masalah yang baru. Dengan menerima panah dan sayap dari Nasse, Mirai menjadi salah satu dari tiga belas kandidat dewa yang harus bersaing untuk menjadi dewa selanjutnya. Kendati Mirai tak begitu ingin menjadi dewa, ia harus bertahan dari aksi saling bunuh yang dilakukan oleh kandidat dewa lainnya.
Dari segi alur cerita, penulis terkesan karena alur cerita dari Platinum End memang cukup kompleks dan sulit untuk ditebak. Setiap episodenya selalu ada misteri dan tanda tanya lainnya bagi penonton. Ketegangan dari persaingan para kandidat dewa juga menjadi daya tarik anime ini.
Namun, satu poin minus bagi penulis adalah adanya plot twist besar yang diselipkan pada pertengahan cerita. Menurut penulis, plot twist yang membuat salah satu karakter berbahaya dalam anime ini absen membuat alur cerita jadi sedikit hampa, seolah tidak akan ada lagi ketegangan yang bisa diciptakan dari cerita yang tersisa.