Sahara Artinya Islam

Sahara Artinya Islam

Tidak ada yang menjajakan dagangan, aktivitas tawar-menawar atau tanda-tanda modernitas

Di kota besar Ghardaia, aktivitas perdagangan diizinkan berlangsung di dalam dan sekitar alun-alun pasar pusat. Meski begitu, papan nama dan medium iklan modern dilarang agar kota itu mempertahankan tampilan asli abad ke-11.

Berdasarkan peraturan setempat, jalan-jalan kecil dapat mengkhususkan diri hanya pada satu produk, seperti karpet, buah, sayuran atau emas.

"Seorang pedagang Mozab tidak menganggap toko lain sebagai saingan," kata Laggoun.

"Sebaliknya, dia menikmati kebersamaan dengan pedagang lain karena yakin kebersamaan memperkuat ikatan komunitas."

Menjual barang secara berisik dan proses tawar-menawar harga sangat dihindari di M'Zab.

"Ini berasal dari keyakinan kuat para penganut mazhab Ibadi tentang kesetaraan. Penjual menghormati pembeli sebagai orang yang sederajat sehingga para penjual bersikap jujur dan menawarkan harga yang adil sejak awal, "kata Laggoun.

"Pentingnya kesetaraan di sini melampaui perdagangan juga. Berbagai acara sosial di sini bisa saja dihadiri oleh orang-orang terkaya dan termiskin di lembah.

"Tapi mereka makan dan minum bersama sebagai satu kesatuan karena semua orang dipandang sederajat," ujarnya.

Sumber gambar, Simon Urwin

Jika beberapa generasi muda di M'Zab perlahan-lahan mengadopsi gaya pakaian Barat, banyak penduduk masih memilih pakaian yang lebih tradisional.

Perempuan konservatif mengenakan kain kafan putih, yang dikenal sebagai haik, saat mereka keluar rumah.

Sementara itu, laki-laki mengenakan tchachit atau kopiah dan saroual loubia, semacam celana berlipat, seperti celana harem.

"Saroual itu praktis karena membuat pemakainya tetap sejuk dan juga memungkinkan yang memakainya melakukan gerakan fleksibel selama menjalankan segala jenis pekerjaan fisik," kata seorang guru bahasa Inggris setempat kepada saya.

"Saya juga menyukai pakaian ini karena itu adalah bagian dari keunikan identitas M'Zab. Lagi pula, jika semua orang mengenakan jins dan kaos sepak bola, kami akan terlihat seperti orang lain di seluruh dunia."

Sumber gambar, Simon Urwin

Kekuatan dari persatuan

Berabad-abad yang lalu, orang-orang Mozab beralih dari mazhab Islam Mu'tazila ke mazhab Islam konservatif Ibadi.

Lembah M'Zab sekarang menjadi satu dari tiga komunitas Ibadi yang penting di kawasan Afrika Utara. Dua lainnya adalah Djerba di Tunisia dan Jebel Nafusa di Libya.

"Pengikut mazhab Ibadi dikenal karena solidaritas dan toleransi di antara komunitasnya," ujar pemandu lokal bernama Elghali Laggoun.

"Secara historis, mereka selalu hidup berdampingan dan bekerja sama dengan baik dengan orang lain.

"Di masa lalu, mereka menyerahkan gembala mereka kepada orang Arab di luar tembok kota. Tidak seperti komunitas Arab, orang-orang Mozab tidak terlahir menjadi gembala.

"Begitu pula, mereka akan pergi ke komunitas Yahudi untuk membeli barang tembaga dan perhiasan," kata Laggoun.

"Kelompok orang keturunan Yahudi masih tinggal di lembah ini. Ada pula sebuah gereja Kristen yang berdiri tegak di kawasan ini.

"Untuk bertahan hidup di gurun, Anda butuh kekuatan yang timbul dari persatuan berbagai kelompok. Prinsip itu sangat dipercayai semua orang di M'Zab," ujar Laggoun.

Salah satu penganut mazhab Ibadi yang paling terkenal di kawasan ini adalah pemimpin agama Sheikh Sidi Aissa. Makamnya yang mencolok berada di pemakaman Melika.

Sumber gambar, Simon Urwin

Bangsa terbesar Afrika

Membentang di antara Maroko dan Tunisia serta berbatasan dengan Eropa lewat laut Mediterania, Aljazair adalah negara terbesar Afrika dan yang ke-10 di dunia.

Bentang alam Aljazair luas dan beragam, berupa barisan pegunungan yang menjulang tinggi dan gurun pasir yang terik, hingga reruntuhan kota Romawi kuno.

Negara ini terbentang seluas 2,4 juta kilometer persegi atau setara 10 kali luas Inggris Raya.

Sebagian besar wilayah Aljazair atau sekitar empat perlimanya berada di Gurun Sahara. Ini adalah gurun yang panas serta terbesar di dunia.

Gurun tandus ini terdiri dari gunung berapi, dataran berkerikil, dan lautan pasir yang bergeser.

Salah satu yang bagian terbesar Sahara adalah Grand Erg Occidental (terlihat dalam foto di atas), yaitu hamparan bukit pasir tak berujung yang luasnya dua kali ukuran Belgia.

Sumber gambar, Simon Urwin

Arti Nama Sahara – Apa arti nama Sahara dalam islam? Nama Sahara adalah nama bagus dan indah untuk anak bayi perempuan islam. Selain tergolong dalam nama bayi islam dari asal bahasa Arab, unik nya kata ini ada pada arti dan maksud nama Sahara yang memiliki makna (1) Gurun (2) Tanah tak bertuan (3) Hutan belantara (4) Bangun. Kita pun dapat maknai arti Gurun, Tanah tak bertuan, Hutan belantara, dan Bangun sebagai doa agar calon bayi perempuan kita menjelma menjadi perempuan yang cantik, lembut hati, menenangkan, bersahaja, berpengetahuan luas dan lapang dada.

Tentunya nama islami Sahara ini bisa Anda kombinasi dan gabungkan dengan nama-nama anak lainnya sehingga membentuk kesatuan rangkaian nama bayi perempuan islami modern terdiri dari 2 kata, 3 kata atau bahkan 4 suku kata.

Nama untuk bayi perempuan yang akan lahir harus pas, cocok serta dipertimbangkan dengan matang agar memiliki arti indah, dan spesial. Nama Sahara bisa menjadi salah satu pilihan nama terbaik untuk si calon buah hati tercinta. Nama islam bayi perempuan berawalan huruf S ini terdiri dari 6 karakter huruf.

Seperti tertulis dalam Al Quran surat maryam ayat 7 :

يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا

“Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang serupa dengannya.” (Q.S. Maryam: 7)

dan juga tercantum dalam hadits riwayat Imam Abu Daud dari Abu Dardak r.a. yang menyebutkan :

إنكم تُدعون يوم القيامة بأسمائكم وأسماء آبائكم فأحسنوا أسماءكم

“Sesungguhnya kamu sekelian akan diseru/dipanggil pada hari Kiamat dengan nama-nama kamu dan nama-nama bapa kamu.Oleh demikian, elokkanlah nama-nama kamu.” (H.R. Imam Abu Daud dari Abu Dardak r.a.)

Tentunya kita ingin agar arti nama anak yang akan disandang seumur hidupnya tersebut sesuai dengan ajaran agama islam. Dalam pemilihan nama, Islam mengajarkan untuk memilih nama yang baik, karena nama anak merupakan identitas yang akan dikenali semenjak lahir, bayi, dewasa, dan sampai akhir hayat. Jika teman dan sahabat menyebutnya dengan nama yang berarti positif dan baik, maka bisa diibaratkan dengan mendoakan anak tersebut. Jadi alangkah baiknya jika sebagai orang tua memberi nama anak bayi kita menurut pedoman Al-quran dan hadits diatas.

Berikut rincian lebih lanjut mengenai keunikan, serta karakteristik arti nama Sahara:

Demikianlah kiranya penjabaran mengenai apa arti nama Sahara yang bagus digunakan untuk penamaan bayi perempuan islam. Jika berkenan, bantulah IdeNamaIslami.com juga para calon orang tua baru lainnya dengan cara memberikan rating (tanda bintang) terhadap posting makna nama Sahara ini. Penilaian Anda akan mempengaruhi bobot rangking nama Sahara yg dapat dilihat di halaman nama-nama islami terpopuler di hompage. Tak lupa juga kami mohon kesediaan Pembaca yang budiman untuk membagikan artikel ini kepada kerabat dan sahabat. Terima kasih.

Tradisi melebihi perdagangan

Dewan agama sejak lama memegang kendali atas Lembah M'Zab. Setiap majelis di lembaga ini berisi tokoh-tokoh kunci komunitas termasuk imam, muazin (yang mengajak Muslim untuk salat), dan seorang guru madrasah.

Di Beni-Isguen, kota yang paling konservatif, dewan mengambil keputusan untuk berbagai masalah spiritual dan moral.

"Baru-baru ini, beberapa pedagang ingin mengubah beberapa bangunan di alun alun menjadi toko. Dewan melarangnya karena mereka melihat alun-alun sebagai tempat kohesi sosial," kata Meghnine.

"Di mana pun di dunia ini pasti penuh dengan toko suvenir, tapi di sini tetap menjadi tempat yang tenang untuk datang dan duduk bersama keluarga Anda dan untuk mengenal tetangga Anda.

"Bertemu di alun-alun dianggap suatu keharusan. Bahkan ada pepatah lokal bahwa 'siapa pun yang tidak datang pasti sakit atau tidak bisa membayar utang'," ujar Maghnine.

"Jadi dewan agama membuat keputusan untuk membantu menjaga komunitas tetap kuat. Itu lebih penting daripada uang," ucapnya.

Sumber gambar, Simon Urwin

Permukiman berusia berabad-abad

Jika sekelompok warga Aljazair tinggal di daerah yang 'tidak bersahabat', permukiman di barisan puncak bukit yang luar biasa indah terdapat di pinggiran sisi utara Sahara.

Kawasan ini dikenal sebagai lima kota dengan benteng pertahanan bersejarah di Lembah M'Zab.

Kota-kota ini juga kerap disebut dengan terminologi Pentapolis.

Benteng-benteng megah berusia berabad-abad ini dibangun di sepanjang Wadi Mzab, sebutan untuk dasar sungai yang kering sebagian dan yang airnya hanya naik sekali setiap tiga hingga lima tahun.

Pentapolis terdiri dari El-Atteuf, yang tertua dan didirikan tahun 1012. Tiga lainnya adalah Melika, Bounoura, dan kota suci Beni-Isguen.

Yang terakhir adalah Ghardaïa (tampak dalam foto), yang merupakan permukiman utama dan pusat bisnis di Lembah M'Zab.

Pada tahun 1982, M'Zab dijadikan situs Warisan Dunia oleh Unesco karena budaya dan arsitekturnya yang sangat khas.

"Yang membuat tempat itu begitu istimewa adalah kombinasi unik, yaitu penduduk asli Afrika Utara dengan kepercayaan Islam Ibadi. Merekalah yang membangun rumah benteng di tengah gurun," kata pemandu lokal Khaled Meghnine.

"Tidak ada tempat seperti itu di Aljazair maupun di belahan dunia lainnya," ujar Meghnine.

Sumber gambar, Simon Urwin

Rumah bagi populasi modern yang berjumlah lebih dari 360.000 orang, kota-kota di Lembah M'Zab didirikan oleh Mozabites, suku semi-nomaden yang bertutur dalam bahasa mereka sendiri, yaitu Tumzabt.

Orang-orang Mozab telah menjelajahi lembah ini sejak sekitar abad ke-8. Namun karena wilayah itu semakin kering, mereka memutuskan untuk menetap dan beradaptasi dengan lingkungan yang keras.

Suku ini membangun kota mereka antara abad ke-11 dan ke-14.

Masing-masing permukiman itu berpusat di sekitar masjid dengan menara yang difungsikan untuk memanggil jemaah sekaligus mengawasi keamanan.

Di dasar lembah, orang Mozab membangun kebun palem yang juga berfungsi sebagai pelarian mereka dari panasnya musim panas.

"Sungguh luar biasa bagaimana mereka berhasil berkembang sebagai komunitas dalam iklim yang tidak ramah seperti itu," kata Meghnine.

"Itulah mengapa banyak orang menghargai budaya orang Mozab. Budaya itu bertahan melawan rintangan selama lebih dari seribu tahun. Mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk bertahan hidup dan tetap kuat."

Sumber gambar, Simon Urwin

Di setiap kota, komunitas Mozab membangun jalanan yang padat. Bagian jalan yang tersempit hanya cukup menampung keledai yang membawa barang. Sementara itu, jalan raya utama dari dan ke pasar dibangun agar dapat dilalui unta.

Rumah batu khas orang-orang Mozab berbentuk kotak. Sebuah ruang untuk seekor kambing dibuat di dalamnya.

"Selain listrik yang masuk pada akhir dekade 1950-an, kehidupan di berbagai episentrum sejarah ini tidak banyak berubah dan banyak orang menyukai fakta itu," kata Meghnine.

"Etika mengantre di pompa air tetap sama. Anak-anak didahulukan, baru perempuan dan laki-laki. Begitu juga kebiasaan mengecat dinding luar rumah dengan warna biru untuk mencegah nyamuk dan menjaga kesejukan ruangan. Itu berlanjut hingga hari ini," ucapnya.

Kebiasaan tak tertulis lainnya adalah para perempuan yang menghabiskan banyak waktu di halaman rumah yang berdinding tinggi, yang menjaga privasi mereka.

"Di Beni-Iguen, kebiasaan para perempuan itu dapat dilihat dari menara masjid. Jadi orang luar dilarang memasuki kota atau menaiki menara setelah salat subuh. Ini memastikan perempuan masih bisa melakukan aktivitas tersebut tanpa terlihat," kata Meghnine.

Sumber gambar, Simon Urwin

Kota-kota di Gurun Sahara: Penduduknya penganut Islam Ibadi yang 'bertoleransi tinggi' hingga larangan 'selfie' bagi turis

Sumber gambar, Simon Urwin

Air lebih berharga daripada emas

Ada lebih dari 100.000 pohon kurma di lembah ini. Kebun kurma tunduk pada peraturan lokal.

Sebuah dewan yang khusus mengatur urusan air memantau penggunaan pasokan yang berasal dari akuifer jauh di bawah Gurun Sahara.

Terdapat hukuman bagi orang-orang yang mengambil lebih banyak dari bagian yang semestinya.

"Tidak ada setetes pun hujan yang turun di M'Zab antara tahun 2008 dan 2017 sehingga tidak heran jika air dianggap lebih berharga daripada emas," kata seorang petani kebun sawit.

"Itu sebabnya peraturan disusun dengan sangat serius dan mengapa pelanggar aturan dapat diusir dari masyarakat karena dianggap melakukan kesalahan besar," ucapnya.

Aturan lain adalah larangan penebangan pohon kurma hidup atau yang dikenal masyarakat lokal sebagai "pohon suci".

"Menebang pohon kurma di M'Zab sama tak terbayangkannya seperti membunuh manusia," katanya. "Itu akan menjadi dosa yang tidak bisa diampuni."

Sumber gambar, Simon Urwin

Setiap tahun para petani kurma M'Zab mengikuti pola budidaya dan panen kuno.

Mereka memetik buah dari pohon menggunakan tangan setiap bulan April, ketika bunga jantan diikat ke sekumpulan bunga betina dan doa dipanjatkan untuk memastikan hasil yang melimpah.

Buah kurma mulai muncul pada bulan Mei dan Juni, dengan panen pertama dicadangkan untuk Ramadhan.

"Dikatakan bahwa Nabi akan berbuka puasa selama Ramadhan dengan makan kurma matang sebelum salat," kata petani itu.

"Jadi, memakannya dengan cara yang sama masih memiliki makna spiritual yang besar bagi kami."

Biji kurma yang dibuang digunakan sebagai pakan ternak atau dipanggang dan digiling untuk membuat semacam kopi tanpa kafein khas Mozabite.

"Meski kami dapat membeli kopi di toko bahan makanan, kami tetap merasa sebagai orang-orang gurun. Kami selalu menemukan cara untuk memastikan apa pun yang diberikan Tuhan tidak terbuang percuma," kata petani itu.

Sumber gambar, Simon Urwin

Pariwisata berkelanjutan dengan hati nurani

Di Beni-Isguen, kawasan tanpa hotel, restoran atau kedai kopi, fasilitas wisata sederhana bermunculan di perkebunan kurma.

"M'Zab bukanlah sebuah resor. Ini adalah tempat yang nyata, penuh dengan orang-orang yang nyata," kata Salah Daoud, manajer sebuah penginapan.

"Tinggal bersama keluarga menawarkan pengalaman lembah yang otentik dan imersif.

Makanannya buatan sendiri. Seorang perempuan lokal membuat couscous dan kami membeli daging unta dari tukang daging lokal, jadi pengalaman itu juga mencakup komunitas yang lebih luas.

Sekarang ada sekitar 30 rumah yang dijadikan penginapan di M'Zab. Namun tetap ada batasan ketat terkait jumlah turis.

"Ada pemahaman yang jelas di sini tentang perbedaan antara pariwisata massal dan pariwisata berkelanjutan dengan hati nurani," kata Daoud.

"Kami fokus pada yang terakhir. Hal terakhir yang kami inginkan adalah kewalahan dengan bus wisata dan M'Zab berubah menjadi kebun binatang manusia."

Sumber gambar, Simon Urwin

Sebuah peraturan, yang didorong dewan pariwisata, menyatakan bahwa semua pengunjung, termasuk warga Aljazair, hanya boleh memasuki lima kota berbenteng dengan didampingi pemandu lokal.

"Kami melihatnya bukan sebagai pekerjaan, tapi tugas," kata Meghnine. "Kami melakukannya untuk melindungi kota karena kami menghargai cara hidup asli."

Tembakau telah lama dilarang di pusat-pusat sejarah karena alasan agama.

Banyak juga tanda yang menunjukkan perilaku terlarang lainnya, salah satunya mengambil foto narsis, mengenakan pakaian tidak senonoh atau memakai ponsel.

"Kami adalah orang-orang yang sangat ramah dan pengunjung sangat disambut, tetapi kami dengan hormat meminta agar mereka menghormati cara hidup orang-orang Mozab," kata Meghnine.

"Bagaimanapun, ini adalah rumah kami, bukan hanya latar belakang untuk posting Instagram. Kami tidak ingin M'Zab berubah menjadi semacam Sahara Disneyland."

Semua foto dalam artikel ini diambil sesuai pedoman lokal.

Artikel ini pertama kali tayang dalam bahasa Inggris di BBC Travel.

Sejak 2015, SAHARA telah bekerjasama dengan INKOWAPI (Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia) untuk mendukung usaha perempuan, khususnya di bidang ritel tradisional. Mulai dari pendidikan dan pendampingan yang berkelanjutan, promosi, akses ke permodalan, dukungan teknologi, serta renovasi, SAHARA berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan warung perempuan di Indonesia. SAHARA atau Sahabat Usaha Rakyat bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencerdaskan masa depan anak bangsa dengan mendukung pengusaha warung, khususnya perempuan agar semakin hidup dan bersaing di era digital ini. Saat ini, ada 10,000 warung yang kita bina di seluruh DKI Jakarta loh dan telah meraih MURI sebagai komunitas pengelola warung wanita terbesar di Indonesia dan dunia! Apa aja sih yang kita berikan ke warung? 1. Produk sembako dengan harga bersaing 2. Permodalan dalam bentuk barang dagangan 3. Coaching & rebranding warung

Meningkatkan Daya saing Warung dan income pemilik warung

1. Mengenalkan warung ke lingkungan masyarakat sekitar 2. Melatih berjualan 3. Memandirikan warung dan meningkatkan kepercayaan diri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gurun Sahara (bahasa Arab: الصحراء الكبرى, aṣ-ṣaḥrāʼ al-kubrá, 'Gurun Terbesar') adalah nama sebuah padang pasir terbesar di dunia. Nama "Sahara" diambil dari bahasa Arab yang berarti "padang pasir". Sahara terletak di utara Afrika dan berusia 2,5 juta tahun. Padang pasir ini membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Dari Laut Tengah di utara sampai ke Sahel di sebelah selatan. Dari Mauritania di sebelah barat ke Mesir di sebelah timur. Padang pasir ini membagi benua Afrika menjadi Afrika Utara dan Afrika "yang sejatinya". Kedua bagian benua ini sangat berbeda, baik secara iklim maupun budaya. Luas padang pasir ini sekitar 9.200.000 km.

fr:Utilisateur:Jgremillot

Beberapa ribu tahun lalu, Sahara adalah sabana yang ditinggali manusia. Pada abad ke-3 SM, iklim berubah menjadikan sabana tersebut gersang. Para pemukim kemudian berpindah ke tepi sungai Nil yang sebelumnya berbentuk rawa. Hal ini diketahui melalui beberapa lukisan-lukisan kuno yang di temukan di beberapa gua di Sahara. Di salah satu lukisannya, terdapat gambar hewan-hewan yang tidak biasanya ditemukan disana, seperti gajah, jerapah, dan beberapa hewan pemakan rumput seperti kuda.

Beberapa ribu tahun lalu, Sahara adalah sabana yang ditinggali manusia. Pada abad ke-3 SM, iklim berubah menjadikan sabana tersebut gersang. Para pemukim kemudian berpindah ke tepi sungai Nil yang sebelumnya berbentuk rawa. Hal ini diketahui melalui beberapa lukisan-lukisan kuno yang di temukan di beberapa gua di Sahara. Di salah satu lukisannya, terdapat gambar hewan-hewan yang tidak biasanya ditemukan disana, seperti gajah, jerapah, dan beberapa hewan pemakan rumput seperti kuda.

Bellagio Boutiqe Mall UG 27-28 Jl. Mega Kuningan Barat KAV. E.4.3, Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950

Cabang: Jl. Dewi Sartika No. 290 RT 007/004 Kel. Cawang Kec Kramajati, Jakarta Timur 13630

[email protected]

Telepon, 081315332693